Ketika menginjak dunia bisnis, biasanya persaingan nggak bisa dihindari. Begitu juga dengan bisnis teknologi. Samsung dan Apple udah lama bersaing di industri ini. Sampai sekarang, persaingan itu masih aja belum berhenti. Samsung dan Apple bersaing dari tahun 2010. Pada tahun itu, Samsung Galaxy meluncur pertama kali dan berhasil jadi Smartphone terlaris di dunia. Padahal sejak debut iPhone pertama kali pada tahun 2007, nggak ada Smartphone lain yang bisa mengganggu kejayaan iPhone. Sampai sekarang, keduanya selalu berlomba inovasi buat bikini teknologi baru. Ternyata keduanya selalu masuk dalam lima besar pasar global Smartphone. Wah, panas juga ya Move Creators?
Daftar Isi
1. Konflik Perebutan Hak Paten
Tahun 2011, Apple mengklaim Samsung nyuri inovasinya dalam pembuatan Smartphone. Samsung Galaxy S dianggap niru desain iPhone 3Gs. Pada saat itu, perwakilan Apple yang ada di Amerika Serikat mendatangi CEO Samsung di Korea Selatan. Pengacara kedua perusahaan juga bertemu buat ngomongin masalah ini. Suasana makin panas karena Apple mengajukan pelanggaran paten ke pengadilan. Di pengadilan itu, sembilan juri ngasih hukuman denda sebesar $1.051 Miliar yang setara dengan Rp9,5 Triliun! Namun, hakim mengurangi denda itu sampai Samsung cuma harus membayar US$ 548 juta. Konflik ini makin tegang karena Samsung nggak terima dengan jumlah denda yang diputuskan. Akhirnya, Samsung mengajukan putusan ke Mahkamah Konstitusi AS. Hakim di Mahkamah Konstitusi menyetujui dan menyerahkan keputusannya ke pengadilan. Sampai pada tahun 2018, konflik ini dihentikan sendiri oleh Samsung dan Apple di pengadilan. Namun, ada kesepakatan harga yang harus dibayar Samsung tetapi nggak diungkapin berapa nominalnya.
2. Kualitas Kamera dan Baterai
Persaingan Samsung dan Apple juga masuk ke komponen produk. Samsung Galaxy S20 Ultra punya kamera bersensor 108 MP dengan teknologi Hybrid Optic Zoom. Munculnya teknologi terbaru kayak gini, menjadikan Samsung Galaxy S20 dan S20+ bisa ngasih 3x Hybrid Optic Zoom. Sementara, Galaxy S20 Ultra bisa ngasih lebih jauh lagi, tepatnya 10x Hybrid Optic Zoom, loh! Canggih banget ya, Move Creators? Nah, kamera punya iPhone nggak sampai sejauh itu. Resolusi kamera iPhone yang paling bagus baru sampai 12 MP. Meskipun kayak gitu, pengamat gawai, Lucky Sebastian, bilang kalo besarnya sensor kamera bukan berarti kamera itu bisa bikin foto terbaik. Ada hal lain yang bisa mempengaruhi kualitas foto, kayak software, algoritma, sampai kecerdasan pembuatan. Lucky juga bilang kalo teknologi kamera nona-binningnya Samsung bisa menghasilkan foto yang lebih banyak detail dibandingkan teknologi deep fusion punya Apple.
Meskipun Apple telat pakai kombinasi tiga kamera, Lucky juga bilang kalo Apple lebih fokus pada kerja mesin. Jadi, hal yang bisa jadi tren lagi adalah gestur peralihan kamera ke video, seperti punya iPhone 11. Gestur peralihan ini bisa ngasih kemudahan untuk pengguna Smartphone. Lucky nambahin kalo Android bisa niru banyak hal menarik dari iPhone, kayak gestur peralihan ini. Soalnya, pengguna Smartphone saat ini nggak hanya tertarik motret, tapi juga tertarik membuat video. Untuk baterai, Samsung punya Galaxy M31 yang berbaterai jumbo sebesar 6.000 mAh. Seri M yang sebelumnya ada pada Samsung Galaxy M20 juga pakai baterai yang besar, yaitu 5.000 mAh. Namun, baterai iPhone 12 baru berkapasitas 3969 mAh dengan pengisian baterai sebesar 18 Watt. Padahal Samsung S20 udah pakai pengisian baterai sebesar 45 Watt. Wah, Samsung jadi ancaman besar buat iPhone ya, Move Creators?
3. Airpods vs Earbuds
Produk lain yang diperangi Samsung dan iPhone adalah airpods dan earbuds. Di sini, airpods adalah produk punya Apple sedangkan earbuds punya Samsung. Lagi-lagi, persaingan dimulai dari kemunculan produk baru Samsung. Rilisnya Samsung Galaxy Buds Plus jadi pesaing kuat AirPods Pro punya Apple. Ditambah lagi, Samsung bikin peningkatan pada produknya. Produk ini punya desain yang lebih premium dan kualitas suara yang lebih baik. Samsung juga punya baterai built-in yang bisa membuatnya bertahan lebih lama, yaitu sampai 11 jam dalam satu kali pengisian daya. Nggak cuma itu, ada juga casing yang bisa dipakai buat isi ulang. Jadi, makin nambah deh jam pemakaiannya. Sementara, Apple hanya mampu bertahan selama empat jam.
Koneksi earbuds pada Smartphone gampang banget, loh. Bahkan, bisa terhubung dengan iPhone. Selain itu, Samsung Galaxy Buds Plus juga bisa mengubah pengaturan audio melalui aplikasi dan tombol buat mengontrol musik. Tombol ini juga bisa dipakai buat jawab telepon. Ada juga speaker dua arah di Samsung Galaxy Buds Plus. Namun, Samsung nggak punya fitur blokir kebisingan kayak punya AirPods Pro. Jadi, audio Samsung sedikit kurang bersih dibandingkan punya Apple. Samsung Galaxy Buds Plus juga masih bersertifikasi IPX2, padahal banyak produk audio nirkabel lain yang bersertifikasi IPX4. Makanya, produk ini nggak bisa dibawa olahraga karena bahaya banget kalo kena keringat. Waduh, makin ke sini makin panas yaa keliatannya?
4. Kerja Sama Pembuatan Chipset dan Layar
Di balik perang yang berulang, ternyata Samsung dan Apple saling membutuhkan juga, loh! Mereka pernah kerja sama. Apple butuh beberapa komponen yang dibuat Samsung buat ngerakit iPhone sedangkan Samsung butuh iPhone buat jual komponennya. Kerja sama ini dimulai tahun 2011. Sejak tahun itu, Samsung sering banget membantu Apple dengan ngasih komponen chipset, layer, dan RAM yang dipakai buat iPhone dan iPad. Misalnya, chipset A7 yang dipakai untuk iPhone 5S, iPad Air, dan iPad Mini Retina Display. Kabarnya, Chipset ini adalah chipset pertama di dunia yang memakai struktur 64-bit buat ponsel, loh. Samsung juga ngasih layer buat iPhone X. Waktu produk ini diluncurin tahun 2017, Apple ngumumin kalo layar yang dipakai adalah OLED buatan Samsung.
Gimana, Move Creators? Seru juga yaa drama antara Samsung dan Apple? Kalo Lo sendiri, lebih suka Samsung atau Apple? Sambil mikirin jawabannya, mending simak artikel tentang perkembangan VR dan AR di Movements.id aja, yuk!