Untuk mengantisipasi resiko kebakaran, penggunaan heat detector adalah salah satu hal yang umum dilakukan, terutama di bangunan yang ditujukan untuk keperluan bisnis seperti hotel resto, pabrik dan lainnya.
Meskipun bukan teknologi baru, namun masih banyak yang mengenal teknologi safety bernama heat detector ini.
Untuk itu, pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan lebih detail mengenai teknologi safety yang satu ini.
Langsung saja, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Heat Detector Adalah…?
Heat Detector adalah sebuah alat pemindai panas yang bekerja dengan melakukan pemindaian suhu ruangan. Dalam sistem pemadam kebakaran di suatu bangunan, Heat detector termasuk salah satu bagian yang sangat penting.
Umumnya, Heat detector sendiri terhubung dengan alarm pemadam kebakaran. Sehingga ketika terdapat indikasi kebakaran di suatu bangunan, maka alat ini akan langsung memberikan sinyal ke alarm dan control panel.
Dari control panel, sinyal akan diteruskan ke fire sprinkler yang akan aktif untuk memadamkan api di ruangan yang memiliki indikasi kebakaran.
Jika sedikit menelisik mengenai cara kerja dari Heat Detector, maka dapat dikatakan bahwa cara kerjanya cukup mirip dengan termometer. Dimana alat ini akan memindai suhu di suatu ruangan dan aktif ketika terjadi perubahan suhu ruangan yang termasuk ganji, misalnya:
- Peningkatan suhu di atas 100% dari suhu ruangan normal.
- Peningkatan suhu di atas batas suhu ruangan maksimal yang telah ditentukan (set).
- Adanya api yang terdeteksi dalam sensor photoelectric
Sejarah dan Perkembangan Heat Detector
Menelisik sejarah dari Heat Detector dari sejumlah sumber terpercaya. Disebutkan bahwa alat pemindai suhu dan asap ini pertama kali dipatenkan oleh seorang fisikawan asal Eropa bernama George Andrew Darby.
George memperkenalkan kali alat pemindai elektrik bertenaga baterai khusus ke publik pada tahun 1902. Diketahui bahwa ia sendiri mengadaptasi ide dari Francis Robbins Upton yang sebelumnya memperkenalkan fire alarm system dan fire sprinkler untuk menjaga koleksi pianonya dari resiko kebakaran.
Kemudian di akhir tahun 1930 hingga 1965, semakin banyak ilmuwan yang mengembangkan alat pemindai suhu ini, salah satu diantaranya adalah Walter Jeger, seorang fisikawan asal Vienna.
Alat pendeteksi suhu dari Walter Jaeger inilah yang menjadi cikal bakal dari alat heat detector dan smoke detector modern yang ada saat ini.
Yang cukup unik, alat pemindai suhu dari Walter Jaeger ini awalnya ditujukan untuk mendeteksi gas beracun. Namun akhirnya temuannya tersebut dikembangkan menjadi teknologi baru yaitu alat pemindai suhu.
Jenis dan Cara Kerja Heat Detector
Secara umum, berdasarkan pada cara kerjanya, Heat Detector dibagi menjadi 2 jenis berbeda, yaitu Rate of Rise Detector (ROR) dan Fixed Detector. Keduanya memiliki cara kerja yang sedikit berbeda satu sama lain. Berikut penjelasan untuk kedua jenis Heat Detector tersebut.
Rate of Rise Detector (ROR)
ROR Heat Detector adalah alat pemindai suhu yang aktif mengirimkan sinyal ketika terjadi lonjakan suhu dalam jumlah tinggi dibandingkan suhu normal. Alat ini sendiri menggunakan sistem termistor atau thermocouple yang terbilang sensitif terhadap suhu panas dan api.
Jenis heat detector ini diketahui dapat mengidentifikasi kenaikan suhu dari 12 hingga 15 derajat celcius dalam satu menit. Selain itu Heat Detector ROR juga dapat mengidentifikasi dan bekerja dibawah suhu api normal, yaitu sekitar 50 derajat celcius.
Jenis heat detector ROR ini sendiri umumnya lebih cocok digunakan di ruangan yang bersuhu normal seperti kamar tidur, ruang perkantoran, dapur dan lainnya.
Fixed Detector
Fixed Heat Detector adalah alat pendeteksi kebakaran yang memindai suhu ruangan dan membandingkannya dengan suhu maksimal yang disetting di dalam sistem.
Sebagai gambaran, misalnya jika pada Heat Detector ROR, suhu 40 derajat celcius telah terdeteksi sebagai indikasi kebakaran. Namun pada Fixed Detector, maka suhu tersebut dapat tidak dideteksi sebagai indikasi kebakaran jika suhu maksimal yang tersetting di sistem adalah 50 derajat celcius atau lebih.
Umumnya, jenis heat detector ini sendiri memang banyak digunakan di ruangan yang memiliki suhu lebih panas dibandingkan suhu ruangan normal seperti basement, ruangan yang memiliki banyak mesin, ruang beruap dan lainnya.
Dimana Heat Detector Disarankan untuk Dipasang?
Perihal pemasangan, umumnya Heat Detector ini dipasang pada ruangan yang memiliki potensi menghasilkan asap (potensi kebakaran) seperti dapur, ruangan dengan alas karpet dan lainnya.
Selain itu, sangat disarankan untuk anda agar memasang alat ini di area tidur untuk mengantisipasi resiko kecelakaan akibat kebakaran.
Melansir dari beberapa sumber terpercaya, disebutkan juga bahwa terdapat beberapa hal yang sebaiknya anda perhatikan dalam pemasangan heat detector ini. Adapun beberapa hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Hindari untuk memasang heat detector di sudut ruangan.
- Hindari memasang heat detector tepat di atas area kompor.
- Hindari memasang Heat Detector di dekat saluran pemanas atau pendingin.
Harga Heat Detector di Pasaran
Heat Detector adalah perlengkapan dan teknologi safety yang saat ini telah cukup mudah ditemukan. Teknologi safety ini dapat anda temukan dengan mudah di berbagai toko alat safety.
Sedangkan untuk harga, heat detector ini umumnya dijual dengan di rate harga mulai dari 100 ribuan hingga 500 ribuan. Harga ini juga biasanya bergantung pada merek heat detector yang akan anda beli.
Itulah sedikit ulasan dari kami mengenai heat detector. Jika anda memiliki properti berbentuk bangunan, pemasangan heat detector adalah salah satu hal yang sangat disarankan untuk meminimalkan resiko terjadinya kebakaran pada bangunan anda.
Semoga informasi yang kami rangkum ini bermanfaat. Jangan lupa juga untuk mengikuti artikel seputar teknologi lainnya dari kami. Terima kasih telah mampir dan membaca.